Friday, November 26, 2010

Fenomena Magnum

di kelas sambil ngantuk.
Ika: eh eh Putsis udah dpt Magnum masa!
Giza: dimana?!!!!???? kyaaa!!! gue cari dimana-mana ngga ada huhu
Ika: tau nih dia malah ngasih clue doang zz -___-
Giza: apa clue nya?
Ika: “kakek2 berkumis”
Rio: hmm... itu mah gampang! gue aja udh bs langsung nebak!
Giza: apa Yo apa??! kasih tau doong :(
Rio: kakek2 berkumis tuh KFC tau! berarti di Superindo!
Giza & Ika: waaah ayo kita langsung ke sana!!
di Superindo pun kami bertemu Putsis dan kawan-kawan yg sudah dengan 'lebay'nya memborong Magnum -____-

Sejarah Magnum
Magnum adalah vanilla stick ice-cream yang dilapisi dengan dark chocolate. Magnum diproduksi oleh sebuah brand terkenal bernama Wall's dari British Unilever Company. Magnum Original pertama muncul tahun 1987 dengan nama Classical Magnum.
Bermula di tahun 1992, perusahaan menambahkan beberapa rasa baru, yaitu Magnum Mint, Double Chocolate, dan lainnya. Tahun 2002 muncul Magnum Frozen Yogurt dengan berbagai rasa.
Di berbagai negara juga muncul Magnum dengan rasa dan variasi unik yang bermacam-macam. Sekitar ada 25 atau lebih macam Magnum yang tersebar di berbagai negara, seperti edisi terbatas Magnum seri di Australia, yang dikenal dengan nama The Sixties Nine, rasa Bomboniera di Itali, dan masih banyak lagi.

Selain rasa yang ‘yummy’ dan proteinnya yang tinggi, ada satu alasan penting mengapa Magnum telah lebih dulu menjadi fenomena di manca negara. Ya, hal itu karena strategi promo and marketing perusahaannya yang unik. Mulai dari pemilihan spokesperson dan brand ambassador yang memikat konsumen, sampai beberapa strategi unik lainnya, seperti Australia di tahun 2003 yang mengeluarkan The Sixties Nine yang terdiri dari nama-nama yang unik: John Lemon, Wood Choc, Jami Hendrix, ChocWork Orange, Peace ManGO, Cinnaman on the Moon, Cherry Guevara, Candy Warhol and Guava Lam, dimana konsumen yang telah mengumpulkan 9 stick ice-cream akan mendapatkan satu buah T-Shirt Magnum.

Lalu mengapa Magnum baru menjadi fenomena di tahun 2010 ini, padahal sebelumnya Magnum sudah pernah muncul di Indonesia?

Ya! baru saja saya dan kakak saya membahas tentang fenomena Magnum ini, sampai akhirnya tugas untuk membuat blog ini diumumkan.
Dahulu memang telah muncul Magnum di Indonesia, namun karena harganya yang mahal membuat orang-orang malas untuk membelinya dan lebih memilih varian ice-cream Wall’s lainnya yang lebih worthed. Akhirnya Magnum pun tenggelam.

Dan di tahun 2010 ini Magnum kembali melejit! Iklan New Magnum, yang membuat si bintang iklan seolah-olah menjadi Ratu setelah memakan ice-cream ini, membuat para konsumen tertarik melihatnya. Bukan hanya itu, saat dimana si bintang iklan menggigit lapisan coklat yang tebal begitu sungguh menggugah selera dengan suara gigitannya ‘kletuk’ membuat kita yang melihat pasti merasa langsung ingin lari ke warung untuk membelinya (bukankah begitu?). Varian Magnum yang terdiri dari 3 rasa dan dilapisi Belgian Chocolate pun membuat Magnum berbeda dari Magnum sebelumnya.Seperti yg bisa kita lihat di link berikut ini:  http://www.youtube.com/watch?v=LxTqCYpqSGk

Petunjuk lainnya ada pada media lainnya, ya media online twitter. Beberapa hari sebelum launching Magnum, beberapa tokoh twitter addict seperti Raditya Dika, Vincent Club 80’s dan lainnya, memasang avatar di account mereka dengan gambar semacam lelehan coklat, dan itu menjadikan tanda tanya besar bagi beberapa orang, apa maksud di balik gambar itu? Dan sampai akhirnya di hari-H, launching Magnum, mereka si pemakai avatar ‘lelehan coklat’ kontan langsung serentak menulis tweet tentang Magnum. Namun, saya kurang mengerti apa peran si tokoh2 tadi di sini sampai mereka serentak membahas Magnum bahkan sebelum launchingnya.
Dan bukan hanya itu, Launching Magnum yang diselenggarakan di Senayan City, Jakarta berlangsung sangat meriah dan (lagi2) fenomenal. Di sana terdapat fasilitas dimana para konsumen dapat berfoto ala Ratu seperti iklan Magnum di televisi, dan hasil foto bisa ditembakkan melalui LCD ke layar putih besar yang terpampang di sana - satu kata: WOW! Yang jelas ini semua adalah apa yang kita sebut strategi pemasaran, yang menurut saya memang sangat fenomenal dan sangat berhasil!

Iklan yang menarik memang menjadi salah satu faktor mengapa suatu produk bisa laku di pasaran. Namun faktanya, sedikit sekali masyarakat yang memperhatikan iklan saat menonton sebuah acara di stasiun televisi. Nah, di sinilah hebatnya Magnum, dia mengambil jalan lain yang lebih memungkinkan untuk menarik perhatian konsumen. Dia memilih apa yang sedang trend saat ini, ya jejaring sosial adalah pilihan yang tepat. Strategi fenomenal ini hampir sama dengan strategi minuman Mizone, dengan acaranya yaitu FlashMob. Namun menurut saya, Magnum jauh lebih berhasil!

Namun karena merasa penasaran, hari itu juga saya langsung melakukan wawancara ekslusif dengan kakak saya sendiri, Ginna Finalis, seorang Music Director dan announcer radio Sky 90.50 fm Bandung, yang sudah menjadi tuntutan bahwa dia harus selalu haus dan update akan informasi. (eh eh dengerin kakak gue siaran ya di Etalase Pagi Show, Senin-Jumat pukul 06.00-08.00 ;) hhe numpang promosi). Berikut adalah informasi baru yang saya dapat, yang mungkinjuga tdk diketahui orang banyak:
- Ternyata bukan hanya di twitter, tapi promosi Magnum pun ada di jejaring sosial facebook. Dimana di situ terdapat aplikasi avatar bergambar ‘mini Magnum’, dan mungkin Raditya Dika juga mendapatkannya dari situ.
- Bahkan Magnum pernah masuk ke Fashion Spread (foto model dimana di bawahnya di tulis keterangan merk dan harga pakaian dan aksesoris yang dikenakan oleh si model) majalah ternama Her World, dimana si Magnum ini jg disebutkan di keterangannya, rasa dan harganya.
- Bahkan saat hari launchingnya, muncul hashtag #Magnum, tapi saya tdk tahu apakah ini sempat menjadi trending topic atau tidak.
- Target pemasaran Magnum sepertinya adalah wanita muda, dimana Magnum dapat memanjakan mereka.

Yang menjadi pertanyaan besar mengapa sebelum launching produknya, ice-cream Magnum ini begitu sulit didapat dimana-mana, atau bisa disebut (seolah-olah) habis dan laku dimana-mana. Bukankah seharusnya jika ingin promosi, si perusahaan sebaiknya memberikan stock secepatnya jika habis, apalagi di saat orang-orang lagi gigihnya dan penasarannya untuk mencoba produknya. Apakah ini menjadi salah satu dari strategi pemasaran mereka, dengan melakukan branding awareness dan menetapkan positioning terlebih dahulu, sebelum habis-habisan memasarkannya ke masyarakat? Ya ya, nobody knows. Tapi jika hal ini juga merupakan bagian dari strategi pemasaran mereka, it’s kinda cool! 40.000 acungan jempol buat mereka!! ‘lebay sih’ haha. Tapi Fenomena Magnum ini sungguh membuat saya semakin ingin terjun ke dunia advertising dan marketing ;)

SUMBER:
www.wikipedia.com
Wawancara ekslusif Ginna Finalis a.k.a Ginna Raisha

1 comment:

  1. tulisannya bagus,,kebetlan aq juga dapet tugas research strategi marcomm magnum....

    ReplyDelete